PKPT UM
November 5, 2009 lukman88
Pengenalan Kegiatan Perguruan Tinggi
(PKPT)
Tak lama setelah saya dinyatakan diterima di progam studi PJKR(jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi) Universitas Negeri Malang, berbagai persiapan pun mulai saya lakukan antara lain daftar ulang,pas foto untuk pembuatan KTM (kartu Tanda Mahasiswa), tes kesehatan dan lain-lain. Setelah melakukan kegiatan tersebut diatas, saya dipersilahkan untuk menuju ke BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) fakultas saya, waktu itu di Fakultas Ilmu Pendiddikan(FIP) untuk persiapan kegiatan PKPT. Saya bertanya-tanya apakah PKPT itu, tapi teman-teman saya yang juga diterima di jurusan PJKR tidak ada yang tahu tentang PKPT.
Sesampainya di BEM FIP saya baru tahu bahwa PKPT adalah singkatan dari Pengenalan Kegiatan Perguruan Tinggi dan akan diadakan sebelum mulai kegiatan perkuliahan. Kegiatan PKPT akan diselenggarakan selama 5(lima) hari. Menurut kakak tingkat saya yang berada di BEM FIP tersebut, kegiatan PKPT kurang lebih seperti kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) saat masih duduk di bangku SMA, akan tetapi di perguruan tinggi lebih menuntut kedewasaan dan kemandirian diri, selain itu juga akan lebih melatih mental peserta. Masih menurut kakak tersebut, kegiatan PKPT wajib diikuti oleh mahasiswa yang baru masuk Universitas Negeri Malang. Dalam benak saya kegiatan tersebut pasti sangat melelahkan, karena waktu MOS di SMP maupun SMA saya merasa sangat melelahkan dan membosankan, karena dalam kegiatan MOS tersebut banyak kakak tingkat yang sewenang-wenang dengan marah-marah yang berlebihan dan mereka juga member tugas yang aneh-aneh.
Setelah bercerita panjang lebar, kakak tingkat saya tersebut memberikan beberapa lembar kertas yang berisi ketentuan, persyaratan dan barang-barang apa saja yang harus dibawa pada saat PKPT. Dan ternyata benar dugaan saya, banyak sekali hal-hal aneh yang harus dikerjakan untuk mempersiapkan apa saja yang akan dibawa pada saat PKPT. Dengan menghela nafas yang panjang, saya berfikir apa boleh buat, saya harus mengikuti kegiatan tersebut karena kegiatan tersebut memang wajib untuk diikuti.
Sehari sebelum kegiatan PKPT, di tempat kos saya yang baru, saya mempersiapkan barang-barang yang belum saya siapkan dari rumah yang akan dibutuhkan untuk PKPT. Sungguh sangat merepotkan, tapi ini adalah hal yang baru dan saya sedikit antusias untuk mempersiapkannya. Selain itu, tidak saya saja yang sibuk mempersiapkan semua kebutuhan PKPT tetapi semua mahasiswa baru termasuk teman sekamar saya yang diterima di jurusan seni rupa. Dia juga sibuk mempersiapkan kebutuhannya untuk PKPT. Jadi saya merasa tidak sendiri, saya bahkan tertawa-tertawa melihat apa yang kita telah buat, karena barang-barang yang dipersiapkan untuk PKPT sangat tidak biasa bahkan aneh, seperti: membawa kardus, tongkat, tutup botol fanta yang dipipihkan seperti yang dipakai pengamen ketika bernyanyi sebagai alat music dan lain-lain.
Hari pertama PKPT, saya berangkat pagi-pagi jam 5 dari kos menuju kampus karena kita wajib berkumpul disana jam 05.30. Saya berangkat ke kampus bersama-sama dengan teman-teman, dan kita juga membawa berbagai perlengkapan dan aksesoris yang aneh-aneh sesuai dengan ketentuan yang tertulis. Awalnya saya sedikit malu, tapi karena semua mahasiswa baru melakukan hal yang sama membuat saya jadi tidak malu lagi. Setibanya di FIP, kami melihat semua kakak-kakak tingkat dengan wajah yang tidak ramah sama sekali, mereka membentak-bentak, bahkan saya juga terkena hukuman karena melakukan kesalahan. Hukumannya adalah memakai kalung jam dinding pada saat PKPT keesokan harinya. Betapa malunya saya saat itu, sudah dibentak-bentak di depan mahasiswa baru di FIP, diberi hukuman pula. Tapi saya yakin bisa melalui ini semua. Selain itu, banyak kegiatan yang dilakukan, misalnya kita belajar menyanyikan hymne UM, mengenal seluk beluk UM baik kegiatan kemahasiswaan UM, pejabat-pejabat UM dan lain-lain.
Hari-hari berikutnya hampir sama dengan hari pertama, hanya saja barang-barang yang harus dibawa berbeda setiap harinya, dan semakin aneh saja. Tetapi itu semua sudah tidak jadi masalah karena saya sudah mengenal banyak teman-teman baru yang saling membantu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kakak tingkat kami. Hukuman yang diberikan kepada saya maupun kepada teman-teman saya juga tidak jadi masalah yang besar.
Pada saat penutupan PKPT hari terakhir, sungguh sangat melegakan. Akhirnya selesai juga semua kegiatan yang melelahkan ini. Semua bersorak sorai ketika PKPT dinyatakan selesai. Tidak akan ada lagi tugas-tugas aneh yang harus saya kerjakan. Saya merasa kegiatan PKPT banyak manfaatnya, karena dengan adanya kegiatan PKPT saya mengetahui berbagai proses selama kuliah di UM termasuk proses sebelum perkuliahan dimulai seperti penyusunan KRS ( Kartu Rancangan Studi) dan bagaimana mengetahui jadwal kuliah dan lain-lain. Saya yang awalnya tidak tahu apa-apa dan merasa canggung, menjadi mengerti apa yang harus saya lakukan sebagai mahasiswa UM dan saya siap menjalani kuliah hari pertama. Semangat!!!!!!
Entry Filed under: portofolio and tagged: PKPT
Tinggalkan komentar